MAKHLUK HIDUP DAN SIKLUS KEHIDUPAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA dengan
dosen pengampu : Ela Suryani, M.Pd
Disusun Oleh :
1. Agus Arifin Rohmatullah (130117A002)
2. Asrianti Muryani (130117A004)
3. Berliana Kusumaningsih (130117A005)
4. Ega Meisa Erwin Putri (130117A007)
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang makhluk hidup dan siklus kehidupan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang bumi dan tata surya ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Ungaran, 07 Desember 2017
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................
A. Menjelaskan karakteristik makhluk hidup.....................................................................
B. Menjelaskan persamaan dan perbedaan antara makhluk hidup dengan benda mati........................................................................................................................
C. Menjelaskan berbagai habitat makhluk hidup.............................................................
D. Menjelaskan berbagai siklus kehidupan pada hewan..................................................
E. Menyebutkan ciri makhluk hidup berdasarkan habitatnya melalui pengamatan….
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB 2
PEMBAHASAN
A. KARAKTERISTIK MAKHLUK HIDUP
Makhluk memiliki ciri tertentu yang membeda- kannya dengan benda tak hidup.
Makhluk melakukan aktivitas bernapas, bergerak, menerima dan menanggapi rangsang, memerlu- kan makanan, tumbuh dan berkembang biak. Sedangkan benda tak hidup tidak melakukan aktivitas tersebut.
1. Semua makhluk bernapas
a. Semua makhluk bernapas untuk memper oleh energi (tenaga). Energi diperoleh dari proses pembongkaran zat makanan sumber tenaga di dalam setiap sel yang hidup (pernapasan sel = respirasi). Energi digunakan untuk berbagai aktivitas hidup. Di samping diperoleh energi, pernapasan sel menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh.
b. Pada umumnya, makhluk melakukan pernapas an sel dengan menggunakan oksigen (respirasi aerobik). Pembongkaran zat makanan dengan oksigen ini disebut pembakaran atau oksidasi. Zat sisa yang dihasilkan umumnya berupa CO2, H2O dan panas yang dibuang keluar tubuh.Dalam keadaan kurang O2, dalam tubuh sering terjadi pembongkaran zat makanan tanpa zat asam (respirasi anaerobik). Zat sisa yang dihasilkan berupa asam laktat atau ethanol (jenis alkohol).
c. Oksigen diserap dari udara melalui alat (sistem alat) pernapasan. Alat pernapasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea atau melalui permukaan kulit tubuh. Pada alat pernapasan ini terjadi pertukaran gas, terutama O2 (diserap) dan CO2, H2O dan panas (dilepaskan).
2. Makhluk bergerak
a. Setiap makhluk melakukan gerak, sebagian atau seluruh bagian tubuhnya, dari suatu posisi (tempat) ke posisi (tempat) yang lain.
b. Pada hewan, kemampuan gerakannya lebih besar (lebih aktif) karena telah dilengkapi sistem alat gerak (rangka dan otot) dan atau alat tambahan untuk 1 Materi disampaikan pada kegiatan Pelatihan Pendalaman Materi IPA Cabang Dinas Kecamatan Kokap, Kulon Progo, 26 Februari 2005 2 Staf Pengajar di Jurdik. Biologi FMIPA – UNY gerak (ekstremitas). Alat gerak pada hewan bermacam-macam, antara lain berupa kaki, sayap, sirip, kaki perut, bulu cambuk, rambut getar dan kaki semu. Sedangkan pada tumbuhan, gerakannya lebih pasif, umumnya hanya gerak bagian tubuh tertentu seperti ujung batang, akar dan bunga.
c. Gerak merupakan salah satu bentuk adaptasi terhadap rangsang.
3. Makhluk Menerima dan menanggapi rangsang
a. Semua makhluk menerima dan menanggapi rangsang dari lingkungannya, dengan cara dan kemampuan yang berbeda-beda.
b. Hewan memiliki kemampuan yang lebih besar dalam menerima dan menanggapi rangsang dibanding tumbuhan karena telah memiliki alat penerima rangsang yaitu alat indera dan sistem syaraf.
c. Menanggapi rangsang merupakan aktivitas adaptasi suatu makhluk terhadap rangsang dari lingkungannya. Bentuk aktivitas menanggapi rangsang dapat berupa perubahan perilaku, fisiologi maupun penampilan morfologi tubuhnya.
4. Makhluk membutuhkan makanan :
a. Semua makhluk membutuhkan makanan (zat makanan) untuk sumber energi, membangun tubuh, mengatur aktivitas fisiologi lainnya. Jenis (zat) makanan dan cara memperolehnya berbeda-beda, tergantung jenis makhluk nya.
b. Hewan memperoleh makanan dengan beberapa cara:
Memakan mangsa (predasi, hewannya disebut predator) Menurut sumber makanannya, hewan predator dikelompokkan dalam beberapa golongan :
Herbivora, zat makanan berasal dari tetumbuhan
Karnivora, zat makanan berasal dari hewan
Omnivora, zat makanan dari tumbuhan dan hewan Cara hidup predasi juga terjadi pada hewan rendah. Perilaku makan sesama jenisnya disebut kanibalisme
2) Merampas dari inang (parasit). 3) Memakan sisa makhluk, di antaranya adalah pemakan bangkai
c. Jamur dan Bakteri memperoleh / menyerap makanan dari sisa makhluk (saprotrof), atau dari inang yang ditumpanginya (parasit). Pola hidup saprotrof merupakan bagian dari makhluk pengurai (dekomposer).
d. Tumbuhan mampu menyusun zat makanannya sendiri (autotrof) melalui fotosintesis. Bahan zat) dasar yang diserap tumbuhan berupa gas (CO2, O2), garam-garaman (mineral) dan air tanah. Sebagian tumbuhan hidup parasite pada tumbuhan lain
5. Makhluk bertumbuh
a. Tumbuh merupakan suatu proses pertambahan isi atau berat jaringan tubuh yang bersifat tidak dapat balik (irreversible). Gejala tumbuh dapat diukur dari pertambahan panjang, tinggi Tumbuh atau berat tubuh (peningkatan kuantitatif biomassa tubuh).
b. Pada umumnya, makhluk memiliki pola pertumbuhan sigmoid (model-s) yang berlangsung dalam tiga fase :
- fase lambat (fase logaritmik)
- fase cepat-stabil (fase linier)
- fase penuaan (fase sinescence)
c. Pertumbuhan dikontrol (dipengaruhi) oleh faktor dalam (genetis, keadaan fisiologis, status nutrisi, dll) dan faktor luar (lingkungan) sehingga masa dan kemampuan bertumbuh antar makhluk berbeda-beda.
d. Pada tumbuhan menahun, kemampuan dan masa tumbuh batangnya bersifat tidak terbatas, namun masa tumbuh organ-organnya terbatas. Sedang hewan dan tumbuhan annual (semusim) atau biennial (setahunan) memiliki masa tumbuhnya terbatas.
e. Pada makhluk banyak sel, pertumbuhan terjadi karena adanya pertambahan materi jaringan tubuh dan aktivitas pembelahan sel (mitosis). Sedang pada makhluk satu sel, pembelahan sel berarti juga pertumbuhan populasi.
f. Pada tumbuhan, daerah tumbuh terletak pada jaringan meristem dan jaringan muda lainnya. Pada hewan, pertumbuhan terjadi pada semua jaringan yang dikendalikan oleh hormon-hormon tumbuh, yang terjadi hanya selama masa pertumbuhannya.
6. Makhluk berkembang biak
a. Semua makhluk berkembang biak untuk mempertahankan / melestarikan populasinya. Perkembang biakan makhluk terjadi secara kawin (seksual =generatif) dan atau tak kawin (aseksual = vegetatif).
c. Kawin (pembuahan = fertilisasi) adalah pertemuan sel kelamin (gamet) jantan dan betina. Pada tumbuhan, alat perkembangbiakan hasil kawin berupa biji (semen) dan spora, sedang pada hewan dapat berupa telur atau fetus (bayi) yang dilahirkan.
d. Perkembangbiakan cara tak kawin adalah perkembangbiakan makhluk tanpa melalui pertemuan sel kelamin atau individu baru berkembang dari bagian tubuh induknya (vegetatif).
Pada hewan : membelah diri (binary fission), potongan bagian tubuhnya dan dengan tunas.
Pada tumbuhan : dengan tunas, setek, stolon, umbi, tunas adventif, rhizoma, dll.
B. persamaan dan perbedaan antara makhluk hidup dengan benda mati
perbedaannya:
1. makhluk hidup dapat menunjukkan kehidupan sementara makhlu tak hidup tidak bisa.mereka bernafas ,tumbuh dan menumbuhkan energy untuk ada. Dan sebagian besar dari mereka membutuhkan udara untuk bernafas.
2. Makhluk hidup bisa bergerak sementara makhluk tak hidup tidak bisa kecuali jika mereka digerakkan oleh kekuatan lain.
3. Makhluk hidup memiliki kapasitas untuk memproduksi oleh sendiri sementara makhluk tak hidup mereka tidak bisa kecuali diprodukksi benda hidup ,misalnya suku cadang mobil dibuat oleh manusia
4. Makhluk hidup cepat atau lambant akan mati sementara makhluk takhidup tidak memiliki kapasitas untuk hidu atau mati.
Persamaan:
1. Sama-sama diciptakan (dibuat))
2. Sama-sama ditujukan untuk membantu contoh makhluk hidup membantu sesama.benda mati membantu kita agar bisa dimanfaatkan.
3. Yang paling utama ; sama-sama ada karena takdir Allah SWT.
C. Menjelaskan berbagai habitat makhluk hidup
Nama lain dari ekosistem adalah bioma. Walaupun nampaknya bioma merupakan bagian dari ekosistem akan tetapi dalam dunia biologi sering juga menyamakan ekosistem dengan bioma.
Bioma adalah komunitas satuan di dalam ekosistem sebagai hasil interaksi atau hubungan iklim regional atau wilayah dengan biota (makhluk hidup) dan substratnya.
Jadi iklim ataupun cuaca sangat menentukan jenis biota yang hidup di suatu wilayah atau kawasan tersebut. Misalnya, wilayah padang rumput tumbuh di daerah yang memiliki curah hujan yang stabil.
Berdasarkan jenis atau macam-macamnya ekosistem dibedakan menjadi 2 jenis yakni ekosistem darat dan ekosistem perairan (ekosistem darat dan ekosistem air laut).
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat adalah lingkungan atau kawasan fisik yang berupa daratan. Dalam ekosistem terdapat sekumpulan atau sejumlah bioma.
Seperti yang telah dijelaskan diatas bioma identik dengan ekosistem, oleh karenanya kita mengistilahkan sejumlah ekosistem darat dengan bioma, diantaranya:
5.1.1. Bioma Gurun
Bioma gurun adalah suatu jenis ekosistem yang hanya terdapat pada daerah dengan curah hujan kurang dari 25 cm/tahun dan memiliki suhu yang tinggi pada siang hari yakni 45oC dan suhu rendah pada malam hari yakni 0oC.
Bioma gurun terdapat di sepanjang garis balik utara dan selatan dengan kondisi udara yang mengalami subsidensi (turun), sehingga terjadilah penempatan udara.
Selain di sepanjang garis utara dan selatan, bioma gurun juga bisa ditemukan di dekat arus laut dingin dan daerah bayangan hujan.
Jenis organisme tertentu saja yang bisa bertahan, baik itu hewan dan tumbuhan. Jenis organisme itu diantaranya kaktus, ular, kadal dan kelajengking.
5.1.2. Bioma Padang Rumput
Bioma Padang Rumput adalah jenis ekosistem yang memiliki curah hujan terbatas yakni 25 cm – 30 cm/tahun. Sehingga jenis ekosistem ini tidak bisa membentuk hutan.
Bioma padang rumput dapat dijumpai di daerah atau wilayah tropis dan sub tropis. Contohnya negara-negara Asia Tenggara dan sebagian negara Asia Utara.
Jenis tumbuhan atau tanaman yang dapat tumbuh adalah terna dan rumput dan hewan yang bisa bertahan yaitu rusa, zebra, jerapah dan sejenisnya.
Akan tetapi selain jenis hewan pemakan rumput juga terdapat pemangsa atau predator seperti anjing, hyena,, singa, serigala, ular dan lain sebagainya.
5.1.3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah adalah jenis ekosistem dengan curah hujan yang cukup lebat atau tinggi yakni 200 cm – 225 cm/tahun. Model ekosistem ini bisa dujumpai di wilayah tropis dan sub tropis.
Dengan curah hujan yang cukup tinggi sangat mendukung sekali tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan. Dan bahkan ketinggian pohon bisa mencapai 40 cm dengan daut yang lebat hingga membentuk kanopi.
Suhu di wilayah bioma hutan basah sekitar 25oC dengan variasi yang cukup besar. Jenis tumbuhan yang khas di daerah ini adalah anggrek dan rotan.
Selain tumbuhan ada berbagai jenis hewan yang hidup dan bertahan di daerah ini yakni burung, kera, harimau, badak, babi hutan dan hewan sejenisnya.
2. Bioma Hutan Gugur
Bioma Hutan Gugur adalah jenis ekosistem yang memiliki iklim sedang atau wilayah yang beriklim 4 musim. Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah memiliki curah hujan yang merata tiap tahun, pohon yang tumbuh tidak serapat dengan tumbuhan di bioma hutan basah.
Dan jenis hewan yang bisa dijumpai adalah burung pelatuk, beruang hutan, rubah, bajing dan rakon. Tidak sulit menemukan hewan disini, sebab jarak pohon yang cukup renggang serta pohon yang tinggi kurus menjulang ke atas.
5.1.5. Bioma Taiga
Bioma Taiga adalah jenis ekosistem yang memiliki ciri-ciri berdaun jarum (kolifer). Apabila kita melirik di sebelah selatan dari Tundra maka akan dijumpai jenis kelompok tanaman pohon jarum.
Batas antara dua jenis ekosistem Tundra dan Taiga disebut batas pohon karena wilayah ini masih memungkinkan tumbuhnya pepohonan ataupun tidak.
Taiga dikenal sebagai hutan yang hijau sepanajang tahun (evergreen) meskipun suhu mencapai di bawah nol saat musim dingin.
Adapun jenis tanaamn yang dapat tumbuh di jenis ekosistem ini adalah konifer, pinus dan sejenis dengannya. Dan sangat sedikit sekali dijumpa semak belukar ataupun rawa-rawa maupun tumbuhan basah.
Adapun jenis tanaamn yang dapat tumbuh di jenis ekosistem ini adalah konifer, pinus dan sejenis dengannya. Dan sangat sedikit sekali dijumpa semak belukar ataupun rawa-rawa maupun tumbuhan basah.
Dan biasanyta kayu di hutan ini dimanfaatkan untuk pembuatan kertas, korek api dan kayu bakar. Kemudian yang bisa dijumpaii antara alin adalah moose, beruang hitam, ajag dab burung-burung yang berimigrasi ke selatan pada saat musim gugur.
Bioma taiga menyebar dapat ditemukan di daerah Semanjung Skandinavia, Siberia, Alaska dan Kanada.
Bioma taiga menyebar dapat ditemukan di daerah Semanjung Skandinavia, Siberia, Alaska dan Kanada.
3.. Bioma Tundra
Bioma tundra adalah jenis ekosistem dengan wilayah yang tidak memiliki pepohonan. Wilayah ini bisa ditemukan di dearah kutub yang sangat dingin.
Dan jenis tumbuhan yang mampu bertahan di ekosistem ini hanya gulam dan lumut kerak dan tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu dengan batang pendek serta rumput.
Keadaan vegetasi bioma tundra terbilang mirip dengan bioma gurun perbedaanya hanya terletak pada jenis iklimnya yakni dingin.
Karena tidak banyak jenis pohon yang tumbuh di ekosistem ini tundra sering juga disebut gurun dingin (cold desert). Hewan yang mampu bertahan hidup diantaranya rusa kutub, muscox, beruang kutub dan nyamuk serta lalat.
Karena tidak banyak jenis pohon yang tumbuh di ekosistem ini tundra sering juga disebut gurun dingin (cold desert). Hewan yang mampu bertahan hidup diantaranya rusa kutub, muscox, beruang kutub dan nyamuk serta lalat.
Bioma tundra dapat dijumpa di daerah atau wilayah di bagian Skandinavia, Finlandia, Rusia, Siberia dan Kanada.
4. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar adah jenis ekosistem yang memiliki ciri-ciri antara lain variasi suhu yang tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang dan dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Pada ekosistem air tawar biasanya tanaman yang tumbuh dan sering dijumpai adalah ganggang dan tumbuhan biji.
Ekosistem air tawar dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya menjadi dua jenis yakni air tenang dan air mengalir. Danau serta rawa masuk ke dalam kategori ekosistem air tenang sedangkan sungai masuk ke dalam kelompok ekosistem air mengalir.
5.2.1. Ekosistem Air Tawar: Danau
Danau merupakan kumpulan air yang menggenang di atas wilayah depresi atau cekungan yang luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.
Kondisi danau jika dilihat dari kedalaman memliki perbedaan yang menyolok. Danau dengan kedalaman tertentu akan hidup tumbuhan dan hewan tertentu pula.
5.2.1.1. Ekosistem Air Tawar Berdasarkan Kedalaman dan Jarak
Oleh karenanya danau dibedakan lagi menjadi 4 daerah yang berbeda yaitu:
1. Daerah Litorial
Daerah litorial adalah bagian danau dengan kedalaman yang dangkal sehingga cahaya matahari mampu menembus sampai ke dasar danau secara optimal.
Jenis tumbuhan yang bisa tumbuh di daerah teritorial adalah tumbuhan air yang berakar dan daun yang mencuat ke atas permukaan air. Contoh, ganggang, siput, remis, ikan, amfibi, itik, angsa, kura-kura dan sejenisnya.
2. Daerah Limnetik
Berbeda dengan daerah litorial, daerah limnetik adalah daerah yang masih bisa ditembus oleh sinar matahari. Jenis hewan yang bisa ditemukan disini adalah fitoplankton. Dan fitoplankton dimangsa oleh udang kecil.
Sedangkan hewan kecil seperti zooplankton menjadi mangsa ikan-ikan kecil. Dan begitu seterusnya, yakni ikan kecil jadi mangsa ikan besar.
1. Daerah Profundal
Daerah profundal adalah daerah yang dihuni oleh hewan seperti cacing dan mikroba. Jenis daerah ini juga sering disebut dengan daerah afotik danau.
2. Daerah Bentik
Daerah bentik adalah daerah dasar danau yang dihuni oleh jenis organisme mati dan bentos.
5.2.1.2. Ekosistem Air Tawar Berdasarkan Produksi Materi Organik
Selain dibedakan berdasarkan kedalaman dan jarak, danau juga bisa dibedakan berdasarkan produksi materi organiknya, diantaranya:
1. Danau Oligotropik
Danau Oligotropik adalah jenis danau yang di dalamnya terdapat jenis hewan fitoplanklon namun tidak produktif sehingga kekurangan nutrisi. Keunikan danau ini yakni airnya yang sangat jernih, organisme yang hidup sangat sedikit dan terdapat oksigen yang cukup sepanjang tahun.
2. Danau Eutropik
Danau Eutropik adalah danau dangkal namun memiliki fitoplankton yang banyak dan produktif sehingga kaya akan nutrisi. Namun sayangnya danau ini memiliki air yang keruh, beragam jenis organisme dan cukup oksigen.
5.2.2. Ekosistem Air Tawar: Sungai
Sungai merupakan jenis ekosistem air tawar yang memiliki daerah yang cukup besar. Berbeda dengan danau yang airnya cenderung diam. Air sungai mengalir dari tempat tinggi ke permukaan yang rendah.
Sehingga tidak mendukung adanya hewan plankton di kawasan ini. Namun, tumbuhan seperti ganggang tetap bisa berkembang dengan adanya sinar matahari sehingga membantu proses potosintesis dan rantai makanan.
Akhir-akhir ini ekosistem sungai mulai mengalami gangguan karena pembangunan bendungan ataupun waduk. Keberadaan waduk dapat memutus rantai makanan sejumlah ikan yang bergerak dari hulu ke hilir untuk bertelur.
Akibatnya, banyak spesies ikan hilang dari alirang sungai. Contohnya yakni ikan sidat dan ikan pelus. Kedua ikan ini keberadaannya hampir punah. Sebab untuk bertelur ikan pelus meletakkan telurnya di laut dan untuk mencari makanan di sungai.
Contoh lain yakni ikan salmon. Ikan salmon pada dasarnya hidup di laut, namun pada saat musim bertelur ikan salmon akan bertelur di sungai sehingga akan bergerak menuju hulu dan untuk bertelur di sana.
Setelah menetas ikan salmon yang masih kecil hidup di sungai dan apabila sudah dewasa maka akan bergerak ke laut.
6. Ekosistem Air Laut
Sama halnya dengan darat, ekosistem air laut dibedakan menjadi 4 diantaranya:
5.3.1. Laut
Sebagaiman diketahui bahwa 2/3 dari bumi adalah laut. Air laut memiliki kadar garam atau NaCl yang sangat tinggi terutama laut merah. Air laut memiliki sahu yang bervariasi.
Di daerah beriklim tropis, suhu air laut bervariasi yakni mencapai 25oC dan suhu diatas dan di bawah permukaan memiliki perbedan yang cukup besar.
Bagian antara lapisan air hangat yang berada di bagian atas dengan yang dingin di bagian bawah dinamakan batas termoklin.
Ekosistem air laut berdasarkan letak kedalamannya dibedakan menjadi 4 wilayah yakni:
a. Wilayah Pasang (Littoral)
Wilayah pasang atau littoral merupakan bagian dari dasar laut yang kering jika terjadi surut. Jadi, ikan tidak bisa hidup di wilayah ini namun beberapa jenis binatang darat bisa dijumpai di wilayah ini.
b. Wilayah Laut Dangkal (Neritic)
Wilayah laut dangkal atau neritic adalah wilayah dengan kadar airnya sedikit sehingga masih memungkinkan sinar matahari tembus ke permukaan dasar laut. Indoensia sendiri memiliki beberapa wilayah laut yang dangkal.
Contohnya Laut Jawa, Natuna, Kepulaun Riau, Selat Malaka yang sering disebut dengan landas kontinen sunda. Dan Laut Arufu yang disebut dengan landas kontinen sahul.
Kedua wilayah diatas tentunya menyimpan pesona alam nerupa flora dan fauna. Ciri-ciri dari wilyah laut dangkal adalah:
§ Kedalaman hanya mencapai 150 meter.
§ Sinar matahari mampu menembus sampai ke dasar laut.
§ Dan banyak dihuni oleh beragam jenis hewan dan tumbuhan.
c. Wilayah Lautan Dalam (Bathyal)
Wilayah lautan dalam adalah wilayah laut yang berada pada kedalaman antara 150 – 800 meter. Jadi sangat sulit bagi sinar matahari yang tembus ke dasar laut seperti halnya pad wilayah laut dangkal.
Oleh karena itu, organisme yang hidup baik itu hewan dan tumbuhan lebih sedikit dibanding wilayah laut dangkal.
d. Wilayah Laut Sangat Dalam (Abyssal)
Wilayah laut sangat dalam adalah wilayah dengan kedalaman dibawah 800 meter. Dengan kedalam hampir 1 km tersebut sangat sulit bagi tanaman untuk dapat hidup maupun bertahan karena sumber cahaya tidak mampu menembusnya.
Sehingga jumlah hewan maupun tumbuhan sangat terbatas kecuali beberapa jenis hewan yang mampu bertahan di lingkungan tersebut.
5.3.2. Pantai
Pantai adalah bagian ekosistem laut yang terletak diantara 2 ekosistem yaitu ekosistem darat dan laut. Berdasarkan tata letaknya, ekosistem pantai berbatasan dengan ekosistem darat, laut maupun daerah pasang surut.
Karena tersebut jugalah pantai dipengaruhi oleh beberapa jenis siklus harian pasanh surut air laut.
Organisme tumbuhan maupun binatang yang bisa hidup beragam tergantung atau dilihat dari letak lokasinya. Untuk posisi bagian paling atas organisme yang biasanya hidup adalah ganggang, moluska dan remis.
Jenis organisme diatas tadi menjadi makanan yang empuk untuk kepiting dan burung pantai. Sedangkan untuk bagian tengah pantai hidup ganggang, porifera, anemon laut, remis dan juga kerang, siput serta beberapa jenis hewan kecil.
5.3.3. Estuari
Estuari adalah tempat bertemunya antara sungai dengan laut atau biasa disebut dengan muara. Sehinngga nutrisi yang dibawa bersamaan dengan proes erosi bisa memperkaya sungai maupun daratan.
Adapun salinitas di estuari dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut air. Di saat pasang, maka air laut akan masuk ke badan sungai untuk meningkatkan salinitasnya.
Namun pada saat surut, air sungai mengalir dengan volume yang cukup besar sehingga salinitasnya berubah menjadi rendah sampai menjorol ke arah laut.
Estuari merupakan tempat habitat organisme seperti rumput rawa garam, ganggang, fitoplankton, cacing, kerang dan beberapa jenis ikan.
Selain ini di estuari juga tempat kawin hewan invertebrata dan ikan laut dan tempat makan bagi unggas.
5.3.4. Terumbu Karang
Terumbu karang adalah jenis ekosistem yang dapat dijumpai di daerah beriklim tropis dengan ciri-ciri airnya jernih, sehingga sangat mudah bagi sinar matahari untuk masuk atau menembus ke permukaan laut sehingga sangat mudah untuk terjadinya proses potosintesis.
Wilayah ini didominasi oleh karang atau koral yang masuk ke dalam kelompok Cnidaria. Terumbu karang terkenal dengan beragam jenisnya. Diantaranya ikan hias yang bernilai tinggi. Namun banyak dilihat karena ulah tangan manusia kondisi terumbu karang sangat memprihatinkan.
Berbagai jenis organisme lain yang bisa hidup diantaranya siput, ikan, landak laut, gurita, bintang kecil dan beberapa mikroorganisme.
Fungsi terumbu karang bagi hewan laut adalah dapat mengurangi dentuman ombak yang dapat merusak dan bahkan membunuh secara instan hewan laut kecil.
Pada saat sekarang ini terumbu karang terancam punah karena sebagian darinya diambil untuk bahan bangunan dan untuk barang hiasan. Selain itu ikan hias yang terdapat pada terumbu karang diambil secara berlebihan.
D . Menjelaskan berbagai siklus kehidupan pada hewan
A. Daur Hidup Hewan
Daur hidup hewan adalah tahapan perubahan bentuk tubuh hewan sepanjang hidupnya. Ada berbagai hewan yang dilahirkandari tubuh induknya dan memiliki bentuk yang mirip dengan induknya. contonya kucing, anak kucing sama bentuknya dengan kucing dewasa, anak ayam yang baru menetas, meskipun kecil bentuknya mirip dengan induknya. Tidak semua telur menetas, menghasilkan individu yang sama dengan induknya. contohnya pada katak daur hidupnya panjang dan terjadi perubahan-perubahan bentuk (metamorfosis) dengan tahap-tahap tertentu yaitu telur menetas menjadi berudu kemudian menjadi berudu berkaki. Berudu berkaki menjadi katak kecil, katak kecil menjadi katak dewasa. Berudu bernapas menggunakan insang, sedangkan katak bernafas menggunakan paru-paru.
Pada serangga metamorfosisi terdiri atas 2 jenis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosisi tidak sempurna. Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang mengalami 4 tahap pertumbuhan, yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa.
Adapun metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang mengalami 3 tahap pertumbuhan, yaitu telur, nimfa, dan dewasa.
1. Daur hidup Nyamuk
Daur hidup nyamuk dimulai dari telur. Telur nyamuk berada di atas air. Ketika sudah menetas, telur ini menjadi jentik-jentik (tempayak). Jentik-jentik hidup dan memperoleh makanan di air. Setelah cukup umur, jentik-jentik berubah menjadi pupa. Pupa tidak bergerak. Pupa berpindah karena gerakan aliran air. Setelah beberapa waktu pupa, berubah menjadi nyamuk. Nyamuk dewasa tidak hidup di air. Ia kembali ke air saat akan bertelur. Ada nyamuk yang bertelur di air kotor dan ada yang suka bertelur di air jernih. Nyamuk merupakan salah satu jenis hewan penyebar penyakit. Oleh karena itu, jagalah selalu kebersihan tempat air yang ada dirumahmu.
2. Daur Hidup Kupu-kupu
Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna ialah serangga yang memiliki empat tahap
pertumbuhan dalam daur hidupnya. Tahap metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut.
Telur - Larva - Pupa - Dewasa
Keempat tahap pertumbuhan tersebut masing-masing memiliki tahap yang berbeda-beda.
Perhatikan Gambar dibawah ini:
3. Metamorfosis Tidak Sempurna
terjadi pada kecoa atau lipas, rayap, belalang dan walang sangit.
disebut tidak sempurna karena perubahan bentuknya tidak mengalami tahap kepompong
4. Daur hidup Katak
Katak memiliki tahap pertumbuhan pada katak muda yang berbeda dengan katak dewasa.
Pada katak muda, setelah menetas dari telur, katak muda hidup di air, memiliki ekor dan tidak memiliki kaki. Katak muda itu disebut berudu. Perhatikan Gambar dibawah ini.
termasuk daur hidup dengan metamorfosis secara sempurna.
Menjelang dewasa, berudu mulai tumbuh kaki dan masih berekor, serta masih hidup di air. Setelah dewasa, kaki katak tumbuh sempurna dan ekor pun menyusut hingga tidak memiliki ekor lagi. Pada tahap katak dewasa, katak lebih sering berada di darat dan kembali lagi ke air untuk bertelur, dengan kata lain disebut binatang Amfibi. Yaitu binatang yang hidup di darat di air.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. Saran
Demikian lah makalah yang kami susun dengan harapan dapat memberikan manfaat dari para pembaca .kami sada dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan materi oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun para pembaca .jikaada dalam kata kalimat aau penyusunan makalah ini mengalami kaesalahan mohon kiranya dapat dimaklumi .
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?ei=mNcnWsSVOMnUvgSf2o-oCQ&q=makalah+Menjelaskan+karakteristik+makhluk+hidup+pdf&oq=makalah+Menjelaskan+karakteristik+makhluk+hidup+pdf&gs_l=psy- diakses tanggal 07 desember 2018
ab.3...11295.13322.0.13626.4.4.0.0.0.0.446.978.0j1j0j1j1.3.0....0...1c.1.64.psy-ab..1.2.782...35i39k1j33i21k1.0.5umMDbktdng diakses tanggal 07 desember 2018
Komentar
Posting Komentar