makalah ipa bumi dan tata surya

BUMI DAN TATA SURYA
 
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA dengan dosen pengampu : Ela Suryani, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Agus Arifin Rohmatullah (130117A002)
2. Asrianti Muryani   (130117A004)
3. Berliana Kusumaningsih (130117A005)
4. Ega Meisa Erwin Putri (130117A007)



PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2017




KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang bumi dan tata surya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang bumi dan tata surya ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



Ungaran, 01 Desember 2017

Penulis






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Menjelaskan Kedudukan Bumi dan Tata Surya 2
B. Menguraikan Gerakan Bumi dan Bulan 3
C. Menganalisis Pengaruh Gerakan Bumi dan Bulan Terhadap
Kehidupan 8
D. Teori Pembentukan Tata Surya 12
E. Planet 17
F. Benda-Benda Langit 25
BAB III PENUTUP 28
A. Kesimpulan 28
B. Saran 28
DAFTAR PUSTAKA 29















BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia, hewan, dan tumbuhan hidup dipermukaan bumi yang sangat luas. Bumi yang kita tempati ini merupakan planet ketiga dalam tata surya. Tata surya yang terdiri dari matahari, planet-planet, satelit-satelit, komet, meteor, dan asteroid hanyalah satu dari jutaan bintang yang bergabung dalam suatu kelompok yang dikenal dengan nama galaksi.  
Dalam alam semesta ini terdapat ribuan galaksi dengan jarak yang besar dan masing-masing berukuran besar pula. Galaksi kita, yaitu tempat dengan matahari sebagai salah satu anggotanya dinamakan galaksi Bima sakti yang dalam bahasa inggrisnya disebut Milky Way.
Tujuan penulisan makalah ini supaya pembaca dapat lebih mengerti pengetahuan tentang Bumi dan Tata Surya dalam lingkup yang lebih khusus.

B. Rumusan masalah
1. Jelaskan kedudukan bumi dalam tata surya?
2. Jelaskan pengertian  gerakan bumi dan bulan?
3. Sebutkan  pengaruh gerakan bumi dan bulan terhadap kehidupan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kedudukan bumi dalam tata surya.
2. Untuk mengetahui gerakan bumi dan bulan.
3. Untuk mengetahui pengaruh gerakan bumi dan bulan terhadap kehidupan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. KEDUDUKAN BUMI DALAM TATA SURYA
Bumi ini bukan merupakan titik pusat dari seluruh jagad raya sebagaimana orang-orang dahulu kala mengiranya. Dari hasil-hsil penelitian manusia sekarang tahu bahwa mataharilah yang merupakan pusat tata surya.
Bumi merupakan anggota tata surya bersama 7 planet lainnya yang sama – sama mengelilingi matahari dengan waktu tempuh yang berbeda – beda sesuai dengan jari – jari lintasannya. tak ada satu pun diantara planet-planet tata surya itu yang mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya kehidupan seperti di bumi.
Bumi merupakan bagian dari sistem galaksi yang berada di jagat raya, yaitu galaksi Bimasakti. Bumi yang kita tempati hanya bagian kecil saja dari galaksi Bimasakti, yaitu bagian dari tata surya dengan matahari sebagai pusatnya.
Bimasakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini. Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop berdiameter 5m di Observatorium Hale mungkin sampai kira-kira satu miliar galaksi. Galaksi-galaksi inilah pengisi jagat raya.
Di samping keseimbangan yang menakjubkan ini, posisi bumi di dalam tata surya dan di alam semesta juga merupakan bukti lain kesempurnaan penciptaan Allah.
Temuan terakhir astronomi menunjukkan pentingnya keberadaan planet lain bagi bumi. Ukuran dan posisi Yupiter, sebagai contoh, ternyata begitu penting. Perhitungan astrofisika menunjukkan bahwa, sebagai planet terbesar dalam tata surya, Yupiter menjamin kestabilan orbit bumi dan planet lain. Peran Yupiter melindungi bumi dijelaskan dalam artikel “How Special Jupiter is” karya George Wetherill:
Tanpa planet besar yang dengan tepat ditempatkan di posisi Yupiter, bumi tentunya telah ditabrak ribuan kali lebih sering oleh komet dan meteor serta serpihan antarplanet. Jika saja tanpa Yupiter, kita tidak mungkin ada untuk mempelajari asal usul tata surya. Intinya, struktur tata surya telah dirancang khusus bagi umat manusia untuk hidup. Mari kita kaji juga tempat kedudukan tata surya di alam semesta. Tata surya kita berada di salah satu cabang spiral raksasa dari galaksi Bima Sakti, lebih dekat ke tepi daripada ke tengah. Keuntungan apa yang didapat dari posisi seperti ini?
Dalam Nature’s Destiny, Michael Denton menjelaskan: Yang mengejutkan adalah bahwa alam semesta bukan saja luar biasa tepat bagi keberadaan manusia dan adaptasi biologis manusia, namun juga bagi pemahaman kita. Karena posisi tata surya kita di tepi galaksi, kita dapat pada malam hari memandang jauh ke galaksi nan jauh di sana dan menggali pengetahuan dari struktur keseluruhan alam semesta. Andai saja kita berada di tengah galaksi, kita tidak akan pernah menyaksikan keindahan galaksi spiral atau memiliki gagasan tentang struktur alam semesta.
Dengan kata lain, bahkan posisi bumi di galaksi merupakan bukti bahwa bumi diciptakan bagi manusia untuk hidup, demikian pula seluruh hukum fisika alam semesta.

CIRI-CIRI BUMI
1. Berwarna biru (laut) dan putih (awan).
2. Jarak Bumi ke Matahari adalah 149,6 juta km.
3. Satu-satunya planet yang terdapat kehidupan di dalamnya.
4. Memiliki diameter sebesar 12.742 km dan volume sebesar 1,08×1012 km3.
5. Planet terbesar dalam golongan planet kebumian dan planet dalam.
6. Sebagian besar permukaan dipenuhi oleh air dan sisanya berupa daratan yang membentuk pulau-pulau dan benua. Pada bagian kutub permukaan Bumi diselimuti oleh lapisan es dan gunung-gunung es.
7. Suhu pada permukaan Bumi minimal -89 ºC, maksimal 57 ºC, dan rata-ratanya 15 ºC.
8. Memiliki atmosfer yang tersusun atas nitrogen 70%, oksigen 21%, dan gas lainnya.
9. Periode rotasi 24 jam (1 hari) dan periode revolusi 365 hari (1 tahun).
10. Memiliki 1 buah satelit alami bernama Bulan.


GERAKAN BUMI DAN BULAN

 


Bumi mempunyai dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Akibat rotasi dan revolusi Bumi mengakibatkan beberapa peristiwa. Peristiwa-peristiwa ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita karena hampir semua orang pernah mengalaminya. Peristiwa seperti terjadinya siang dan malam, matahari terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat, perbedaan waktu di berbagai belahan bumi, percepatan gravitasi bumi merupakan akibat dari rotasi bumi. Untuk lebih lengkapnya akan diuraikan sebagai berikut :
1. Rotasi Bumi
Perputaran Bumi pada porosnya disebut rotasi Bumi. Untuk satu kali rotasi, Bumi memerlukan waktu sehari 23 jam 56 menit atau dibulatkan menjadi 24 jam. Bumi berotasi dari barat ke timur, gerak rotasi Bumi menyebabkan berbagai peristiwa, antara lain :
§ Terjadinya siang dan malam
Pada saat berotasi tidak semua bagian bumi mendapatkan sinar matahari. Bagian bumi yang mendapatkan sinar matahari mengalami siang, sementara itu bagian bumi yang tidak mendapatkan sinar matahari mengalami malam.
§ Gerak Semu Harian Matahahari
Matahari selalu terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat. Gerakan seperti ini disebut gerak semu harian Matahari. Gerakan ini terjadi karena adanya rotasi Bumi. Bumi berotasi dengan arah gerakan dari barat ke timur. Akibatnya, Matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat.
§ Perbedaan Waktu di Berbagai Tempat di Dunia
Rotasi Bumi menyebabkan adanya perbedaan waktu di berbagai tempat di dunia. Dalam satu kali rotasi, Bumi membutuhkan waktu 24 jam (satu hari) dan sudut tempuh sejauh 360°. Berdasarkan hal tersebut, setiap tempat di Bumi dengan jarak 15° memiliki perbedaan waktu satu jam. Jika jaraknya 30°, maka perbedaan waktunya dua jam, dan seterusnya. Angka ini berasal dari pembagian sudut tempuh dengan waktu tempuh (360° : 24 = 15°). Indonesia terletak di antara 95° BT dan 141° BT. Artinya, panjang wilayah Indonesia adalah 46°. Karena setiap jarak 15° selisih waktunya satu jam, maka Indonesia memiliki tiga daerah waktu. Tiga daerah waktu tersebut yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).
§ Perbedaan Percepatan Gravitasi di Permukaan Bumi
Rotasi Bumi menyebabkan Bumi berbentuk tidak bulat sempurna. Bumi pepat di bagian kutubnya. Bentuk ini mengakibatkan jari-jari Bumi di daerah kutub dan khatulistiwa berbeda. Perbedaan jari-jari Bumi menimbulkan perbedaan percepatan gravitasi di permukaan Bumi. Perbedaan tersebut terutama di daerah khatulistiwa dengan kutub.
2. Revolusi Bumi
Selain berputar pada porosnya, Bumi juga berputar mengelilingi Matahari. Gerakan Bumi mengelilingi Matahari disebut revolusi Bumi. Untuk satu kali revolusi, Bumi membutuhkan waktu satu tahun (365¼ hari). Revolusi Bumi membawa beberapa pengaruh terhadap Bumi. Diantaranya adalah sebagai berikut :
§ Pergantian Musim
Bumi mengelilingi Matahari dengan posisi miring sebesar 23½° ke arah timur laut dari sumbu Bumi. Posisi ini menyebabkan terjadinya pergantian musim. Ketika kutub selatan Bumi condong ke Matahari, belahan Bumi bagian selatan bertambah dekat dengan Matahari. Hal ini menyebabkan belahan Bumi selatan mengalami musim panas. Pada saat yang sama, belahan Bumi utara semakin jauh dari Matahari. Belahan Bumi utara mengalami musim dingin. Di antara pergantian musim panas ke dingin, terjadi musim gugur. Di antara pergantian musim dingin ke panas, terjadi musim semi. Jadi, belahan Bumi selatan dan utara mengalami empat musim.Kalian tentu tahu kita tinggal di daerah khatulistiwa, daerah khatulistiwa selalu mendapatkan sinar Matahari sepanjang tahun. Oleh karena itu, daerah khatulistiwa mengalami dua musim yaitu musi kemarau dan musim hujan. Musim hujan teradi antara bulan Oktober-April, dan musim kemarau antara bulan April-Oktober. Daerah khatulistiwa biasa disebut daerah tropis.
§ Gerak Semu Tahunan Matahari
Matahari tampak terbit dari tempat yang berbeda setiap periode tertentu dalam setahun. Padahal, Matahari sebenarnya tidak mengalami perubahan posisi. Kenampakan ini terjadi akibat revolusi Bumi. Matahari seolah-olah bergerak atau berpindah tempat. Nah, gerak inilah yang disebut gerak semu tahunan Matahari. Perhatikan gambar di bawah ini :
§ Tanggal 21 Maret Dilihat dari Bumi, Matahari tepat berada pada garis khatulistiwa (0º). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur. Demikian pula, Matahari seolah-olah tenggelam tepat di sebelah barat.
§ Tangal 21 Juni, dilihat dari Bumi, Matahari tampak berada pada 23½º lintang utara (LU). Karenanya, Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke utara.
§ Tanggal 23 September, diamati dari Bumi, Matahari tampak kembali berada pada garis khatulistiwa. Akibatnya, Matahari seolah-olah terbit tepat di sebelah timur.
§ Tanggal 22 Desember, Matahari tampak berada pada 23½º lintang selatan (LS) jika dilihat dari Bumi. Hal ini menyebabkan Matahari seolah-olah terbit agak sedikit bergeser ke selatan. 

Gerakan Bulan
Bulan memiliki dua macam gerakan, yaitu rotasi dan revolusi. Akibat yang ditimbulkan oleh rotasi dan revolusi Bulan antara lain sebagai berikut :
§ Rotasi Bulan
Perputaran Bulan pada porosnya disebut rotasi Bulan. Untuk satu kali rotasi, Bulan membutuhkan waktu sebulan (29½ hari). Rotasi Bulan tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap kehidupan di Bumi.
§ Revolusi Bulan
Sebagai satelit Bumi, Bulan bergerak mengelilingi Bumi. Gerakan Bulan mengelilingi Bumi disebut revolusi Bulan. Waktu yang diperlukan Bulan untuk satu kali revolusi adalah sebulan (29½ hari). Saat berevolusi, luas bagian Bulan yang terkena Matahari berubah-ubah. Oleh karena itu, bentuk Bulan dilihat dari Bumi juga berubah-ubah. Pasang purnama terjadi pada saat Bulan purnama dan Bulan baru. Pasang perbani terjadi pada saat Bulan paruh. Perubahan bentuk Bulan itu disebut fase-fase Bulan.
Dalam sekali revolusi, Bulan mengalami delapan fase. Apabila dirata-rata, setiap fase Bulan berlangsung selama kurang lebih 3–4 hari.
§ Hari pertama, Bulan berada pada posisi 0°. Bagian Bulan yang tidak terkena sinar Matahari menghadap ke Bumi. Akibatnya, Bulan tidak tampak dari Bumi. Fase ini disebut Bulan baru.
§ Hari keempat, Bulan berada pada posisi 45°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak melengkung seperti sabit. Fase ini disebut Bulan sabit.
§ Hari kedelapan, Bulan berada pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran. Fase ini disebut Bulan paruh.
§ Hari kesebelas, Bulan berada pada posisi 135°. Dilihat dari Bumi, Bulan tampak seperti cakram. Fase ini disebut Bulan cembung.
§ Hari keempat belas, Bulan berada pada posisi 180°. Pada posisi ini, Bulan tampak seperti lingkaran penuh. Fase ini disebut Bulan purnama atau Bulan penuh.
§ Hari ketujuh belas, Bulan berada pada posisi 225°. Dilihat dari Bumi, penampakan Bulan kembali seperti cakram.
§ Hari kedua puluh satu, Bulan berada pada posisi 270°. Penampakan Bulan sama dengan Bulan pada posisi 90°. Bulan tampak berbentuk setengah lingkaran.
§ Hari kedua puluh lima, Bulan berada pada posisi 315°. Penampakan Bulan pada posisi ini sama dengan posisi Bulan pada 45°. Bulan tampak berbentuk seperti sabit. Selanjutnya, Bulan akan kembali ke kedudukan semula, yaitu Bulan mati. Posisi Bulan mati sama dengan posisi Bulan baru.

PENYEBAB GERHANA MATAHARI DAN BULAN
1. GERHANA MATARI
Terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari,[1] sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
2. GERHANA BULAN
Terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi
B. Akibat Revolusi Bumi Bagi Kehidupan

1. Perbedaan Lama Siang dan Malam
Antara 21 Maret--23 September:
· Kutub utara berada di dekat matahari, sedangkan kutub selatan jauh dari matahari.
· Belahan bumi utara terpapar sinar matahari lebih lama dibandingkan belahan bumi selatan.
· Matahari bergeser ke arah utara bumi.
· Jarak terdekat kutub utara dan matahari terjadi pada tanggal 21 Juni. Pada tanggal tersebut, pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5° ke arah utara.
· Beberapa daerah dekat kutub utara mengalami siang selama 24 jam. Sementara itu, beberapa daerah dekat kutub selatan mengalami malam selama 24 jam.
Antara 23 September-21 Maret:
· Kutub selatan berada di dekat matahari, sedangkan kutub selatan jauh dari matahari.
· Belahan bumi selatan mendapatkan sinar matahari lebih lama dibandingkan dengan belahan bumi utara.
· Belahan bumi selatan mengalami siang yang lebih lama dibandingkan belahan bumi selatan utara.
· Matahari bergeser ke arah selatan bumi.
· Beberapa daerah dekat kutub utara mengalami waktu malam 24 jam, sementara beberapa daerah di dekat kutub selatan mengalami siang selama 24 jam.
· Pada tanggal 22 September, kutub selatan berada di posisi paling dekat dengan matahari. Pada tanggal tersebut, pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5° ke arah selatan.
Antara 21 Maret--23 Desember :
· Jarak matahari di kutub utara dan kutub selatan sama.
· Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
· Seluruh permukaan bumi mengalami waktu siang dan malam sama lamanya.
· Matahari terlihat melintas tepat di atas kepala di daerah khatulistiwa.
2. Perubahan Rasi Bintang
Rasi bintang adalah kumpulan bintang-bintang yang membentuk pola tertentu. Nah, rasi bintang apa yang RG Squad ketahui? Biasanya, rasi bintang yang paling dikenal ialah rasi bintang Biduk, Scorpio, dan Leo. Revolusi mengakibatkan bintang-bintang terlihat berubah.
3. Gerak Semu Tahunan Matahari
Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember - 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni - 21 Desember) disebut gerak semu harian matahari. Gerak revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring mengakibatkan matahari seolah-olah bergeser.
4. Adanya Perubahan Musim
Perubahan musim juga disebabkan oleh rotasi bumi, loh. Perubahan musim terjadi di belahan bumi utara dan selatan. Musim yang terdapat di bumi antara lain musim semi, panas, gugur, dan dingin. Musim-musim tersebut terjadi pada tanggal tertentu:
Belahan bumi utara :
· Musim semi (21 Maret–21 Juni)
· Musim panas (21 Juni–23 September)
· Musim gugur (23 September–22 Desember)
· Musim dingin (22 Desember–21 Maret)
Belahan bumi selatan :
· Musim semi (23 September–22 Desember)
· Musim panas (22 Desember–21 Maret)
· Musim gugur (21 Maret–22 Juni)
· Musim dingin (21 Juni–23 September)
5. Ditetapkannya Kalender Masehi
Gerakan Bulan dan Akibatnya
Bulan merupakan adalah satelit alami yang dimiliki oleh bumi. bulan tidak memancarkan cahaya sendiri. Cahaya bulan yang terlihat pada malam hari berasal dari cahaya matahari yang dipantulkan kembali oleh permukaan bulan. Bulan melakukan tiga gerakan.

Berikut jenis gerakan bulan beserta akibatnya :
a. Gerakan Rotasi Bulan
Sama halnya dengan bumi dan planet planet lainnya, bulan juga berputar pada porosnya atau berotasi. Waktu yang diperlukan bulan untuk melakukan satu kali rotasi sama dengan waktu yang diperlukan bulan untuk berevolusi mengelilingi bumi. sehingga dapat dikatakan bahwa periode rotasi bulan sama dengan periode revolusinya. Hal itu menyebabkan permukaan bulan yang menghadap bumi akan selalu terlihat sama.
b. Revolusi Bulan mengelilingi bumi
Selain berputar pada porosnya, bulan juga bergerak mengelilingi bumi yang disebut revolusi bulan. Akibat revolusi bulan, bulan akan tampak berubah-ubah jika dilihat dari bumi yang disebut dengan fase bulan. Fase bulan dipengaruhi oleh posisi bulan terhadap bumi dan matahari.

TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA
Para ahli astronomi yang mempelajari asal usul tata surya berpendapat bahwa seluruh sistem tata surya telah terbentuk semenjak 4,5 milyar tahun yang lalu. Hal tersebut berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan menghitung umur batuan-batuan yang ada di ruang angkasa dan di bumi. Terdapat berbagai macam teori asal usul tata surya yang dikemukakan oleh beberapa orang ahli.

1. Teori Nebula atau Kabut ( Kant – Laplace )
 

Pada teori ini dinyatakan bahwa pada tahap awal, tata surya masih berupa kumpulan kabut raksasa. Kabut yang merupakan asal usul tata surya ini tersusun dari debu, es, dan gas dengan kandungan hidrogen tinggi. Kabut ini disebut sebagai nebula. Kemudian kabut mengalami penyusutan karena gaya gravitasi yang dimilikinya. Selama proses penyusutan kabut tersebut berputar sehingga akhirnya memanas dan berubah menjadi bintang raksasa.
Bintang raksasa tersebut adalah matahari. Ukuran dari matahari raksasa tersebut terus menyusut dan berputar semakin cepat. Sehingga cincin-cincin gas dan es terlempar keluar ke sekeliling matahari. Pada akhirnya akibat adanya gaya tarik gravitasi dan penurunan temperatur, gas dan es tersebut memadat dan membentuk planet-planet.

2. Teori Pasang Surut atau Tidal ( Jeans dan  Jeffreys )
 






Pada tahun 1991, ada 2 orang ilmuwan bernama James H. Jeans dan Harold Jeffers yang menyampaikan teori Pasang Surut atau Tidal. Menurut teori pasang surut ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada saat kejadian itu separuh bagian dari matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari yang terlepas inilah yang kemudian membentuk planet-planet.
Ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada saat kejadian itu separuh bagian dari matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari yang terlepas inilah yang kemudian membentuk planet-planet.
Sedangkan pada teori asal usul tata surya menurut Jeans dan Jeffreys, bintang raksasa yang mendekati matahari massanya sama dengan massa matahari. Sehingga ketika bintang tersebut mendekat, pada permukaan matahari terbentuk gunung-gunung gelombang yang besar sekali. Gunung-gunung tersebut memiliki ketinggian yang luar biasa dan berbentuk seperti lidah pijar raksasa. Lidah pijar yang menjulur dari matahari sampai ke bintang raksasa.
Pada teori pasang surut ini juga dijelaskan bahwa planet-planet tersebut berasal dari pecahan gas matahari yang berbentuk seperti cerutu. Sehingga ukuran planet-planet menjadi berbeda-beda, akibatnya planet-planet dibagian tengah seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus memiliki ukuran yang besar. Sedangkan pada bagian ujung planet-planetnya berukuran lebih kecil.

3. Teori Planetesimal ( Moulton dan Chamberlin )
 






Teori Planetesimal pada dasarnya hampir sama dengan teori pasang surut. Teori ini pertama kali disampaikan oleh seorang astronom bernama Forest R. Moulton (1878-1952)  dan ahli kebumian yang bernama Thomas C. Chamberlin (1834-1928). Planetesimal sendiri berarti planet kecil yang memutari sebuah inti yang berbentuk gas.
Matahari telah ada sebagai salah satu dari sekian banyak bintang, pada suatu waktu ada sebuah bintang yang melintas di kejauhan yang tidak terlalu jauh, sehingga terjadi pasang naik antara bintang dan matahari. Pada saat bintang itu berada jauh dari massa matahari jatuh ke permukaan matahari dan sebagian tersebar di sekitar matahari, maka ini disebut planetisimal yang dikenal sebagai planet yang berada di orbitnya dan di sekitar matahari.







4. Teori Bintang Kembar ( Fred Hoyle )
 






Teori bintang kembar adalah salah satu dari banyaknya teori tentang pembentukan dan evolusi tata surya. Teori ini diusulkan oleh astronom Inggris R.A. Lyttleton, pada tahun 1956. Menurut teori ini tata surya awalnya terbentuk dari 2 buah bintang kembar raksasa.
Kemudian, salah satu bintang dari bintang kembar itu meledak sehingga menghasilkan puing-puing dan debu. Hingga akhirnya berevolusi mengelilingi mengelilingi bintang yang satunya (matahari) dan membentuk planet-planet beserta benda-benda langit lainnya.
Sehingga Lyttelton meyakini bahwa asal usul tata surya kita adalah dari hasil ledakan 2 buah bintang kembar. Dimana salah satu bintang meledak dan membentuk anggota tata surya. Sedangkan yang tidak hancur menjadi pusat tata surya.





5. Teori Big Bang ( George Lemaitre )
 
Big Bang adalah kata yang mewakili peristiwa ledakan yang sangat besar. Beberapa ilmuwan, sistem tata surya kita percaya bahwa asal usul tata surya adalah dari bintang yang berukuran sangat besar. Dalam beberapa juta tahun, usia bintang itu naik, dan akhirnya meledak.
Ledakan yang sangat kuat timbul karena ukuran dan energi yang dimiliki bintang sangatlah besar. Ledakan ini setara dengan 5 × 1025 kali intensitas ledakan senjata nuklir. Partikel yang dipancarkan oleh ledakan, meleleh dan dipadatkan oleh gravitasi dan energi dari ledakan ledakan tersebut. Sehingga, terbentuklah benda-benda langit seperti sekarang ini.
6. Teori Keadaan Tetap atau Steady – State ( Bondi, Gold, dan Hoyle )






Menurut teori ini, yaitu teori steady state (teori keadaan tetap) bahwa alam semesta belum memiliki awal dan tidak akan berakhir. Alam semesta dari dulu selalu tampak sama seperti sekarang, tidak ada yang berubah.
Semua materi di alam semesta terus berekspansi dan bergerak menjauhi kita. Teori keadaan tetap disampaikan oleh H. Bondi, T. Gold dan F. Foil dari Universitas Cambridge pada tahun 1948. Teori mengacu kepada prinsip kosmologi sempurna, yaitu pernyataan bahwa alam semesta dimanapun dan kapan pun akan tetap sama.
Pernyataan ini di dukung oleh hasil penemuan galaksi baru yang mempunyai massa yang sebanding dengan galaksi lama. Sehingga beranggapan bawah alam semesta termasuk tata surya memiliki luas dan umur yang tak terhingga.

PLANET
Planet merupakan benda langit yang tidak memancarkan cahay sendiri, namun hanya memantulkan cahaya matahari. Menurut International Astronomical Audit (IAU), planet adalah banda langit yang mempunyai orbit mengelilingi matahari, memiliki massa dan gravitasi yang cukup sehingga bisa membentu struktur bulat, dan memiliki lintasan orbit yang bersih (tidak memiliki banda langit lainnya di dalam orbitnya).
1. Planet Merkurius
 






Planet Merkurius dalam sistem tata surya terletak pada bagian paling dalam atau paling dekat dengan Matahari. Sejak zaman 2500 sebelum masehi, manusia telah melakukan berbagai pengamatan untuk memahami ciri-ciri planet Merkurius. Bangsa Sumeria tercatat sebagai yang pertama kali memulai pengamatan planet Merkurius.
Ciri-ciri planet Merkurius berikut :
· Planet berwarna abu-abu.
· Planet terdekat dengan Matahari, jaraknya adalah 57 juta km.
· Planet terkecil dalam tata surya.
· Diameter= 4.880 km dan volume= 6,083×1010 km3.
· Termasuk kelompok planet kebumian dan planet dalam.
· Permukaannya terdiri dari lembah, kawah, dan perbukitan yang memanjang.
· Saat siang hari suhunya sangat panas bisa mencapai 430 ºC dengan suhu rata-rata 70 ºC.
· Saat malam hari suhunya sangat dingin bisa mencapai -180 ºC dengan suhu rata-rata -70 ºC.
· Periode rotasi 59 hari dan periode revolusi 88 hari.
· Tidak memiliki satelit.
· Tidak mempunyai lapisan atmosfer.
2. Planet Venus
 

Planet yang berada dalam urutan kedua dari Matahari adalah Venus. Pengamatan terhadap planet Venus atau lebih dikenal sebagai “bintang fajar” dan “bintang senja” telah dilakukan sejak peradaban kuno. Hal ini dibuktikan dengan sebuah peninggalan kuno dari tahun 1581 SM, yaitu prasasti Ammisaduqa. Sebuah prasasti peninggalan peradaban Babilonia.
Adapun ciri-ciri planet Venus adalah sebagai berikut.
· Planet berwarna putih kekuningan.
· Planet terdekat dengan Bumi, paling dekat bisa mencapai jarak 38,2 juta km.
· Jarak Venus dari Matahari adalah 108,2 juta km.
· Diameter= 12.104 km dan volume= 9,38×1011 km3. Ukuran planet Venus hampir sama sperti ukuran Bumi, diamternya hanya selisih 605 km. Oleh karena itu Venus juga dijuluki sebagai planet “kembaran Bumi”.
· Termasuk kelompok planet kebumian dan planet dalam.
· Permukaannya kering, terdapat gurun, dan terdapat beberapa beatuan.
· Planet terpanas di tata surya, suhunya bisa mencapai 462 ºC.
3. Planet Bumi
 

Bumi merupakan planet ketiga dari metahari yang menjadi tempat tinggal kita. Pemahaman manusia terhadap Bumi menagalmi banyka perkembangan di setiap zamannya. Pada awalnya manusia menganggap Bumi itu datar atau flat earth dan alam semesta ini berbentuk seperti kubah tertutup dengan Bumi sebgai lantainya. Pendapat ini disampaikan oleh bangsa Babilonia yang hidup 2000 SM.
Berikut adalah ciri-ciri planet Bumi.
· Berwarna biru (laut) dan putih (awan).
· Jarak Bumi ke Matahari adalah 149,6 juta km.
· Satu-satunya planet yang terdapat kehidupan di dalamnya.
· Memiliki diameter sebesar 12.742 km dan volume sebesar 1,08×1012 km3.
· Planet terbesar dalam golongan planet kebumian dan planet dalam.
· Sebagian besar permukaan dipenuhi oleh air dan sisanya berupa daratan yang membentuk pulau-pulau dan benua. Pada bagian kutub permukaan Bumi diselimuti oleh lapisan es dan gunung-gunung es.
· Suhu pada permukaan Bumi minimal -89 ºC, maksimal 57 ºC, dan rata-ratanya 15 ºC.
· Memiliki atmosfer yang tersusun atas nitrogen 70%, oksigen 21%, dan gas lainnya.
· Periode rotasi 24 jam (1 hari) dan periode revolusi 365 hari (1 tahun).
· Memiliki 1 buah satelit alami bernama Bulan.
4. Planet Mars
 
· Berwarna kemerah-merahan dan mendapat julukan “planet merah” karena kandungan besi oksida di permukaan Mars.
· Jarak antara Mars dan Matahari adalah 227 juta km. Jarak terdekatnya 206 juta km dan terjauh 246 juta km.
· Diameter= 6.779 km dan volume= 1,632×1011 km³
· Merupakan bagian dari planet kebumian dan planet dalam.
· Pada permukaannya terdapat kawah, lembah, gurun,gunung berapi, dan bagian kutub ditutupi oleh kubah es.
· Suhu rata-rata pada permukaannya adalah -46 ºC.
· Lapisan atmosfer planet ini lebih tipis daripada atmosfer Bumi dan tersusun atas gas karbondioksida (95%), nitrogen (3%), argon, oksigen, dan uap air.
· Periode rotasi adalah 24, 6 jam dan periode revolusi adalah 687 hari.
· Mempunyai 2 satelit, yaitu Phobos dan Demos.
5. Planet Jupiter
 
Adapun ciri-ciri planet Jupiter adalah sebagai berikut.
· Jika dilihat dari ruang angkasa, Jupiter tamak memiliki warna yang berlapis-lapis kombinasi warna oranye dan putih. Warna oranye berasal dari awan amonium hidrosulfida dan warna putih dari awan amonia.
· Memiliki cincin yang tipis yang terdiri dari 3 bagian yang terbuat dari debu.
· Jarak rata-rata planet Jupiter dan Matahari adalah 778,55 juta km.
· Planet Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya kita.
· Diameternya adalah 139.822 km dan volumenya adalah 1,43×1015 km3.
· Termasuk planet luar dan planet raksasa gas.
· Planet Jupiter tidak memiliki permukaan padat seperti halnya planet gas lainnya.
· Suhu permukaanya berkisar antara -108 ºC sampai -158 ºC.
· Atmosfer Jupiter merupakan atmosfer terbesar di tata surya dan terdiri dari beberapa lapisan yang tersusun secara horizontal. Lapisan tersebut ada yang berwarna gelap (oranye) dan cerah (putih).



6. Planet Saturnus
 
Berikut adalah ciri-ciri planet Saturnus, planet kedua terbesar setelah Jupiter.
· Planet ini berwarna kuning pucat.
· Memiliki cincin yang terbuat dari gumpalan-gumpalan es.
· Jarak planet Saturnus dan Matahari adalah 1,4 milyar km.
· Diameter sebesar 116.464 km dan volume sebesar 8,2713×1014 km³.
· Termasuk planet luar dan planet raksasa gas.
· Tidak memiliki permukaan padat yang terdiri dari helium, hidrogen, dan es.
· Suhu permukaanya berkisar antara -136 ºC hingga -186 ºC.
· Atmosfernya terdiri dari gas amonia dan metana.
· Periode rotasi 10,7 jam dan periode revolusi 29,5 tahun.
· Memiliki 56 satelit, akan tetapi hanya 21 satelit saja yang sudah diberi nama. Satelit itu ialah Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, Janus, Mimas, Coorbital, Encelandus, Tethys, Telesto, Calypso, Dione, Dione coorbital, 1980 S5, 1980 S6, Rhea, Titan, Hyperion, Lapetus, Phoebe.




7. Planet Uranus
 
Planet yang berada setelah Saturnus adalah planet Uranus. Planet ini dapat dilihat dengan mata telanjang seperti planet-planet sebelumnya. Hanya saja orang zaman dahulu tidak mengangapnya sebagai planet. Hal ini dikarenakan cahayanya erliaht begitu redup dan pergerakanya yang lambat. Plaent ini ditemukan oleh Sir William Herschel pada tahun 1781. Berikut ciri-ciri yang dimiliki oleh planet Uranus.
· Warnanya biru muda.
· Memiliki cincin unik yang melingkari planet secara vertikal.
· Jaraknya 2,7 milyar km dari Matahari
· Diameter= 50.724 km dan volume= 6,833×1013 km³.
· Termasuk planet luar dan planet raksasa gas.
· Tidak memiliki permukaan padat yang tersusun dari fluida gas dan cair.
· Suhu permukaanya berkisar antara -194 ºC sampai -271 ºC.
· Atmosfer Uranus tersusun dari gas hidrogen, helium, metana, dan es.
· Periode rotasi 17 jam dan periode revolusi 84 tahun.
· Mempunyai 27 buah satelit. 15 satelit diantaranya bernaam Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, Puck, Cordelia, Ophelia, Bianca, Cresida, Desemona, Juliet, Portia, Rosalin, Belinda.
8. Planet Neptunus
 

Planet kedelapan adalah planet Neptunus. Nama planet ini diambil dari nama dewa Romawi yang menguasai lautan. Pada tahun 1612, Galileo melalui lukisannya telah menujukkan keberdaan plane Neptunus. Akan tetapi Galileo salah menganggap planet ini sebagai bintang tetap. Akhirnya pada tahun 1846, planet Neptunus ditemukan oleh Alexis Bouvard dan memasukkanya ke dalam daftar planet-planet ddalam tata surya.
Adapun ciri-ciri planet Neptunus adalah sebagai berikut.
· Planet Neptunus berwarna biru.
· Memiliki cincin tipis yang tersusun dari partikel-partikel es.
· Jarak Neptunus dengan Matahari adalah 4,5 milyar km.
· Diameter = 49.244 km dan volume = 6,254×1013 km³.
· Termasuk planet luar dan planet raksasa gas.
· Permukaanya tesusun atas air, amonia, dan metana tau dikenal sebagai samudra air amonia.
· Suhu permukaanya berkisar antara -198 ºC sampai -215 ºC.
· Atmosfer Uranus tersusun dari gas hidrogen, helium, metana, dan es.
· Periode rotasi 16 jam dan periode revolusi 165 tahun.
· Mempunyai 13 buah satelit, 8 diantaranya bernama Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, Galatea, Larissa, Proteus.



BENDA – BENDA LANGIT
1. Meteor
 




Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan permukaan metor dengan udara dalam kecepatan tinggi. Akibat adanya gesekan yang yang cepat tersebut menimbulkan pijaran api dan cahaya yang dari kejauhan kita melihatnya seperti bintang jatuh.
2. Meteorit
Meteorit adalah benda-benda di luar angkasa dengan kecepatan yang cepat. Jumlah meteorit di angkasa raya tidak terhitung karena sangat banyak dengan berbagai bentuk, jenis, bahan kandungan, warna, sifat dan sebagainya.
3. Komet
Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari. Komet memiliki orbit garis edar sendiri yang bentuknya sangat lonjong. Komet biasa disebut sebagai bintang berekor karena sifatnya yang bercahaya terang dan memiliki ekor gas debu yang sangat panjang.
4. Satelit
 
Satelit adalah benda yang mengelilingi planet yang memiliki orbit peredaran sendiri. Satelit bersama planet yang dikelilinginya secara bersama-sama mengelilingi bintang. Bulan adalah satelit alami yang dimiliki oleh bumi yang bersama bumi mengelilingi matahari, sedangkan satelit palapa, satelit b1, dan sebagainya adalah satelit buatan manusia yang digunakan untuk tujuan tertentu seperti untuk komunikasi, mata-mata, riset, dan lain sebagainya.
5. Bintang
 




Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari. Matahari dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti pelanet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan jupiter.
6. Planet
Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya. Planet yang dekat dengan bumi dapat kita lihat setiap hari dengan mata telanjang seperti planet venus yang disebut orang sebagai bintang fajar.
7. Asteroid
 





Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteorit, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor") sementara asteroid tidak.





















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alam Semesta adalah ruangan yang luas yang tak dapat diketahui. Galaksi, bintang, matahari, nebula, planet, meteor, asteroid, komet, dan bulan, hanyalah sebagian kecil dari materi di Alam semesta  yang dikenal manusia yang hidup di Bumi. Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari sebagai pusat dan semua objek yang mengelilinginya.
Bumi merupakan anggota tata surya bersama 7 planet lainnya yang sama – sama mengelilingi matahari dengan waktu tempuh yang berbeda – beda sesuai dengan jari – jari lintasannya. Pada bumi,selain berputar pada porosnya(rotasi) bumi juga bersama planet-planet yang lain  berputar mengelilingi matahari (revolusi).
Akibat dari rotasi bumi adalah adanya gerak semu harian dari matahari, pergantian siang dan malam, penyimpangan arah angin, arus laut,dll. Akibat revolusi bumi adalah adanya perubahan lamanya waktu siang dan malam, adanya perubahan rasi bintang, adanya gerak semu tahunan matahari,dll.

A. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita, kita tahu apa itu materi dan bagaimana perubahannya, sehingga materi tersebut bisa bermanfaat di dunia ini.dan semoga kita lebih kritis lagi dalam me




DAFTAR PUSTAKA

1. https://blog.ruangguru.com/5-akibat-revolusi-bumi-bagi-kehidupan. Diunduh pada tanggal 29 november  pukul  19.05
2. http://www.informasi-pendidikan.com/2015/03/gerakan-bulan-dan-akibatnya.htmlDiunduh pada tanggal 29 november  pukul  19.05
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Planet. Diunduh pada tanggal 29 november  pukul  19.05
6. https://informazone.com/ciri-ciri-planet/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah tentang taksonomi hewan