makalah tentang taksonomi hewan

HEWAN

 


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA dengan dosen pengampu : Ela Suryani, M.Pd


Disusun Oleh :
1. Agus Arifin Rohmatullah (130117A002)
2. Asrianti Muryani   (130117A004)
3. Berliana Kusumaningsih (130117A005)
4. Ega Meisa Erwin Putri (130117A007)



PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2017


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang hewan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang hewan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.



Ungaran, 14 Desember 2017



Penulis






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Taksonomi Hewan 3
B. Bagian Utama Hewan dan Fungsinya 7
C. Klasifikasi Hewan 9
D. Cara Hewan Mempertahankan Diri 12
E. Rantai Makanan Dan Jaring-Jaring Makanan 15
F. Hewan Langka 17
G. Cara Mencegah Kepunahan Hewan 21
H. Manfaat Hewan Bagi Manusia 21
BAB III PENUTUP 24
A. Kesimpulan 24
B. Saran 24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................26











BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hewan (Animalia) adalah bentuk kehidupan paling beragam di muka bumi. Sampai saat ini telah diidentifikasi sebanyak 2 juta spesies hewan. Ukuran hewan berkisar antara 0,05mm hingga 30m. Tempat hidup hewan beragam, mulai dari gurun, padang es, hingga di bawah lautan terdalam. Banyak hewan yang merugikan, namun lebih banyak lagi hewan yang bermanfaat bagi manusia. Hewan menyediakan kebutuhan protein bagi manusia.
Hewan pun sangat berperan sebagai salah satu komponen penting penyusun ekosistem. Selain itu masih banyak lagi manfaat yang bisa kita panen pada hewan. Untuk itu mempelajari mereka sangatlah penting dalam pelestariannya maupun pengolahan sumber dayanya.
Berdasarkan tulang belakang, Animalia dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu Vertebrata dan Avertebrata. Vertebrata yaitu hewan bertulang belakang. Sedangkan Avertebrata adalah hewan tidak bertulang belakang. Avertebrata dibagi menjadi delapan filum. Sedangkan Vertebrata digolonglan menjadi satu filum. Satu filum itu terdiri dari lima kelas. Untuk lebih jelasnya lagi, maka kami membuat makalah ini supaya lebih mengetahui tentang pengelompokkan Animalia beserta ciri-cirinya mulai dari Avertebrata.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu taksonomi hewan?
2. Apa saja bagian-bagian utama hewan?
3. Apa saja fungsi bagian-bagian hewan?
4. Apa saja klasifikasi hewan?
5. Bagaimana cara hewan mempertahankan diri?
6. Bagaimana rantai makanan dan jaring-jaring makanan?
7. Apa saja hewan-hewan langka?
8. Bagaimana cara mencegah kepunahan hewan?
9. Apa saja manfaat hewan bagi manusia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui taksonomi hewan.
2. Untuk mengetahui bagian utama hewan dan fungsinya.
3. Untuk mengetahui fungsi bagian-bagian hewan.
4. Untuk mengetahui klasifikasi hewan.
5. Untuk mengetahui cara hewan mempertahankan diri.
6. Untuk mengetahui rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
7. Untuk mengetahui contoh hewan langka.
8. Untuk mengetahui cara mencegah kepunahan hewan.
9. Untuk mengetahui manfaat hewan bagi manusia.

















BAB II
PEMBAHASAN

A. Taksonomi Hewan
1. Orang Utan 
a) Kerajaan :  Animalia    
b) Filum :  Chordata                                            
c) Kelas : Mammalia                                                      
d) Ordo : Primata                                                            
e) Familia : Hominidae                                                  
f) Genus : Pongo                                     
g) Spesies : Pongo pygmaeus

  Orang utan Pongo pygmaeus adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan, kadang cokelat, yang hidup di Indonesia dan Malaysia. Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor.Orang utan berukuran 1-1,4 m untuk jantan, yaitu kira-kira 2/3 kali ukuran seekor gorila.
  Orangutan dapat hidup pada berbagai tipe hutan, mulai dari hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanah kering di atas rawa bakau dan nipah, sampai ke hutan pegunungan.Meskipun orang utan termasuk hewan omnivora.

2. Bison
a) Kerajaan : Animalia
b) Filum : Chordata
c) Kelas : Mammalia
d) Ordo : Artiodactyla
e) Familia : Bovidae
f) Genus : Bison
g) Spesies : Bison Antiquus 

            Bison Bison antiquus adalah kelompok mamalia berkuku genap. Mereka membentuk genus Bison dari subfamili Bovinae dan famili Bovidae. Bison tinggal di bagian utara bumi. Bison Amerika tinggal di Amerika Utara. Mereka hidup hingga berusia 20 tahun dan lahir tanpa tanduk yang dimiliki jantan dan betina.

3. Kuda Nil                                                         
a) Kerajaan :  Animalia
b) Filum : Chordata
c) Kelas : Mammalia
d) Ordo : Artiodactyla
e) Familia : Hippopotamidae
f) Genus : Hippopotamus
g) Spesies : Hippopotamus amphibius

               Kuda nil Hippopotamus amphibius adalah mamalia dari keluarga Hippopotamidae yang berukuran besar. Berasal dari Afrika .Kuda nil memiliki tubuh yang besar dan berat, serta kulit kelabu gelap. Mereka juga memiliki gading besar yang biasa mereka gunakan untuk mempertahankan diri dari predator.Kuda nil tinggal di Afrika. Mereka tinggal di dan dekat air tawar, seperti danau dan sungai.Kuda nil adalah hewan herbivora.Mereka tinggal berkelompok, dan terkadang 30 kuda nil akan tinggal di tempat yang sama. Mereka tidur di lumpur dan air, namun di malam hari mereka keluar untuk makan rumput.


4. Unta                                                                                
a) Kerajaan : Animalia
b) Filum : Chsordata
c) Kelas : Mammalia
d) Ordo : Artiodactyla
e) Familia : Camelidae
f) Genus : Camelus
g) Spesies : Camelus bactrianus

           Unta atau Onta Camelus bactrianus adalah dua spesies hewan berkuku genap dari genus Camelus (satu berpunuk tunggal – Camelus dromedarius, satu lagi berpunuk ganda – Camelus bactrianus) yang hidup ditemukan di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur harapan hidup unta adalah antara 30 sampai 50 tahun

5. Jerapah
a) Kerajaan : Animalia
b) Filum : Chordata
c) Kelas : Mammalia
d) Ordo : Artiodactyla
e) Familia : Giraffidae
f) Genus : Giraffa
g) Spesies : Giraffa camelopardalis

              Jerapah Giraffa camelopardalis adalah mamalia berkuku genap endemik Afrika dan merupakan spesies hewan tertinggi yang hidup di darat. Jerapah jantan dapat mencapai tinggi 4,8 sampai 5,5 meter dan memiliki berat yang dapat mencapai 1.360 kilogram. Jerapah betina biasanya sedikit lebih pendek dan lebih ringan.. Habitat aslinya melingkupi area dari Chad sampai dengan Afrika Selatan.

6. Kuda Laut                                                              
a) Kerajaan      : Animalia
b) Filum            : Chordata
c) Kelas            : Actinopterygii
d) Ordo            : Syngnathiformes
e) Familia          : Syngnathidae
f) Genus            : Hippocampus
g) Species         : Hippocampus denise

              Kuda laut Hippocampus denise adalah jenis ikan yang hidup di laut dari genus Hippocampus dan famili Syngnathidae. Hewan dengan ukuran yang bervariasi antara 16 mm (untuk spesies Hippocampus denise) sampai 35 cm ini dapat ditemukan di perairan tropis dan menengah di seluruh dunia. Kuda laut merupakan satu-satunya spesies yang jantannya dapat hamil.
Sirip dorsal pada kuda laut terletak pada bagian bawah sedangkan sirip pektoralnya terletak pada bagian kepala, di dekat insang. Beberapa spesies kuda laut berwarna transparan sebagian, sehingga tidak mudah terlihat.

7. Kangguru
a) Kingdom : Animalia
b) Filum : Chordata
c) Kelas : Mamalia
d) Ordo : Marsupialami
e) Famili : Marcopodidae
f) Genus :Macropus          
g) Spesies : Marcopus agilis

              Kangguru Marcopus argalis habitatnya daerah dan daerah persebarannya di Australia. mempunyai dua kaki belakang yang kuat, telapak kakinya yang besar didesain untuk meloncat. Kanguru biasa melompat dengan kecepatan 20-25 km/jam. Tapi mereka bisa melompat hingga kecepatannya menjadi 70 km/jam. Harapan hidup kanguru sekitar 9-18 tahun. Walau kadang-kadang ada kanguru yang bisa bertahan hidup hingga 28 tahun. Makanannya yaitu rumput-rumputan.

B. Bagian Utama Hewan Dan Fungsinya

1. Kucing








Kucing banyak dipelihara karena bentuknya yang lucu. Tubuh kucing terdiri atas tiga bagian. Kepala, badan, dan anggota tubuh.
Pada kepala kucing ada :
~ mata : untuk melihat
~ telinga : untuk mendengar
~hidung : untuk mencium
~mulut : untuk mengunyah
Pada badan kucing ada :
~ perut : untuk mencerna makanan
Anggota tubuh kucing ada :
~ kaki : untuk bergerak dan mencengkram
~ ekor : untuk keseimbangan
Kucing memiliki 1 hidung dan 1 mulut. Kucing memiliki 4 kaki. Setiap kaki memiliki 4 jari. Setiap jari memiliki kuku yang tajam. Kuku pada kaki kucing berguna untuk mencengkeram mangsa.

2. Burung Elang
 

Kegunaan bagian-bagian tubuh burung elang :
~ Lubang telinga untuk mendengar.
~ Mata untuk melihat.
~ Lubang hidung untuk mencium bau
~ Sayap untuk terbang
~ Paruh untuk makan
~ Ekor untuk keseimbangan
~ Kaki untuk berjalan dan bertengger

3. Ikan
 
Kegunaan bagian-bagian tubuh Ikan :
~ Mata untuk melihat
~ Lubang hidung untuk mencium bau
~ Ekor untuk bergerak dan mengubah arah gerak
~ Mulut untuk makan
~ Sirip untuk bergerak
~ Perut untuk mengolah makanan

C. Klasifikasi Hewan
Berdasarkan klasifikasinya hewan dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu hewan Vertebrata atau yang memiliki tulang belakang dan hewan Invertebrata atau yang tidak memiliki tulang belakang.
1. Vertebrata
Vertebrata adalah jenis hewan yang memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Hewan-hewan yang tergolong dalam Vertebrata dibagi lagi menjadi beberapa jenis yakni :
a) Ikan (Pisces), yaitu Hewan yang hidup didalam air, bernafas dengan insang dengan alat gerak berupa sirip dan berkembang biak dengan cara bertelur.
b)  Amfibi (Amphibia), yaitu Hewan yang dapat hidup di dua alam (darat dan air), berdarah dingin (tidak dapat mengatur suhu badan sendiri) dan bernafas dengan paru-paru. Contoh Hewan Amfibi seperti Katak, Salamander dan kadal air.
c)  Reptil (Reptilia), adalah hewan melata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutup tubuhnya. Contoh Hewan Reptil adalah buaya, kadal dan ular.
d)  Burung (Aves), yaitu Hewan yang bisa terbang, Hewan Aves atau Burung ini memiliki bulu yang menutupi tubuhnya dengan alat gerak berupa kaki dan sayap. Meskipun Aves sering disebut sebagai hewan yang bisa terbang, ada beberapa jenis hewan yang tergolong dalam Aves tetapi tidak bisa terbang seperti Ayam, Bebek, Angsa dan Kalkun.
e)  Hewan Menyusui (Mammalia), yaitu hewan yang memiliki kelenjar susu (betina) yang berfungsi untuk menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Hewan Mammalia pada umumnya adalah hewan yang berdarah panas dan bereproduksi secara kawin. Hewan Menyusui atau mammalia ini ada yang hidup di darat dan ada juga hidup di air. Contoh Hewan Mammalia yang hidup di darat seperti Sapi, Domba, Monyet, Rusa, Kuda dan Gajah. Sedangkan Hewan Mammalia yang habitatnya di air seperti Paus, Lumba-lumba dan Duyung.

2. Hewan Invertebrata
Invertebrata adalah jenis hewan yang tidak memiliki tulang belakang atau tulang punggung. Struktur morfologi, sistem pernafasan, sistem pencernaan dan sistem peredaraan  darah  Hewan Invertebrata lebih sederhana jika dibandingkan dengan hewan jenis Vertebrata. Hewan yang termasuk dalam golongan Hewan Invertebrata antara lain :
a) Filum Protozoa, yaitu hewan yang bersel satu yang hidup di dalam air. Bentuk tubuh Protozoa sangat kecil yaitu berkisar antara 10-50 μm tetapi ada juga yang memiliki bentuk tubuh hingga 1mm. Sumber makanan Protozoa adalah hewan dan tumbuhan. Berdasarkan alat geraknya, Protozoa terbagi menjadi 4 kelas yaitu Kelas Rhizopoda (berkaki semu), kelas Flagellata (berbulu cambuk), kelas Cilliata (berambut getar), dan kelas Sporozoa (berspora).
b)  Filum Porifera atau hewan berpori, yaitu hewan air yang hidup di laut dengan bentuk tubuh seperti tumbuhan atau tabung berpori yang melekat pada suatu dasar laut dan dapat berpindah tempat dengan bebas. Sumber makanan Porifera adalah Bakteri dan Plankton. Filum Porifera terbagi menjadi 3 kelas yaitu Kelas Corcorea, kelas Hexactinelida dan Kelas Demospangia.
c)  Filum Cnidaria, yaitu hewan yang memiliki sel penyengat yang dinamai knidosit yang digunakan untuk menangkap mangsa dan membela diri. Cnidaria dibagi menjadi 4 kelompok yaitu Anthozoa (anemone laut, koral, pena laut), Scyphozoa (Ubur-ubur), Cubozoa (ubur-ubur kotak) dan Hydrozoa. Filum Cnidari kebanyakan terdapat di lingkungan laut. Filum Cnidaria terkadang dikategori sebagai filum Coelenterata karena merupakan hewan berongga yang disebut dengan Coelenteron.
d)  Filum Ctenophora yaitu hewan yang memiliki lubang-lubang kecil atau pori dihampir seluruh tubuhnya. Pori tersebut dapat menimbulkan racun yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa atau musuhnya.Meskipun bentuknya seperti ubur-ubur, tetapi filum Coelenterata tidak memiliki sel penyengat (knidosit) seperti pada filmu Cnidaria. Filum Ctenophora terkadang dikategorikan sebagai filum Coelenterata karena merupakan hewan berongga yang disebut dengan Coelenteron.
e)  Filum Platyhelminthes atau Cacing Pipih, yaitu hewan yang berbentuk cacing dengan tubuh pipih dan tidak bersegmen. Cacing pipih ini pada umumnya hidup di sungai, laut, danau ataupun sebagai parasit di tubuh organisme lain. Terdapat 3 kelas dalam filum Platyhelminthes yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (Cacing Isap) dan Cestoda (cacing pita).
Filum Nematoda (Cacing Gilik), yaitu cacing yang berbentuk gilik. Kedua ujung tubuh Filum Nematoda berbentuk runcing dan sedangkan tengahnya bulat. Contoh Cacing Gilik diantaranya seperti cacing tambang, cacing askaris dan cacing filaria.
f) Filum Annelida (Cacing Gelang), yaitu cacing yang tubuhnya terdiri atas segmen-segmen seperti gelang dengan berbagai sistem organ yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Filum Annelida terbagi menjadi 5 kelas yaitu Polychaeta (berambut banyak), Oligochaeta (berambut sedikit atau tidak ada rambut sama sekali), dan Hirudinea (menghisap darah). Contoh cacing jenis Filum Annelida diantaranya seperti cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas dan lintah.
g)  Filum Mollusca (Filum Moluska), yaitu hewan yang bertubuh lunak baik dilindungi oleh cangkang maupun yang tidak dilindungi oleh cangkang. Cangkang Filum Mollusca terdiri dari bahan kalsium (zat kapur). Filum Mollusca terdiri dari 3 kelas yakni P (memiliki 2 buah cangkang seperti kerang, tiram dan simping), Gastropoda (Siput baik yang bercangkang ataupun tidak), Cepalophoda (Gurita dan cumi-cumi), Scaphopoda dan  Amphineura.
h)  Filum Artropoda, yaitu filum bertubuh segmen yang biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan dan simetri bilateral. Filum Artropda juga dikenal dengan sebutan hewan berbuku-buku. Filum Artropoda terbagi menjadi beberapa kelas, diantaranya adalah  Chelicerata (laba-laba, tungau, kalajengking),  Myriapoda (lipan), Krustasea (kepiting, lobster, udang) dan Hexapoda (serangga).

D. Cara Hewan Mempertahankan Dirinya Dari Musuh
1. Bunglon
 
Bunglon melindungi diri dari musuhnya dengan cara mengubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat ketika hewan ini berada. Kemampuan bunglon mengubah warna kulitnya disebut mimikri.

  2. Walang sangit
 Walang sangit merupakan hama bagi tanaman padi. Cara walang  sangit melindungi diri dari musuhnya yaitu dengan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.

3. Walang daun
 
Walang daun hidup pada tumbuhan yang bentuk dan warna daunnya mirip dengan tubuh walang daun.  Dari bentuk dan warna daun tumbuhan itulah makanya walang daun  mengadakan penyamaran sehingga sulit dikenali.

4. Harimau, anjing dan singa
 
Harimau, anjing dan singa melindungi diri dari musuhnya dengan menggunakan kuku dan gigi yang tajam.

5.  Sapi, kambing, kerbau, dan kijang
 
Sapi, kerbau, kambing dan kijang adalah hewan – hewan yang memiliki
tanduk. Dengan  tanduk itulah hewan – hewan ini melindungi diri dari musuhnya.

6. Kalajengking, kelabang dan lebah
 
Kalajengking, kelabang dan lebah melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyengat.
Hewan – hewan penyengat tersebut mengeluarkan bisa (racun) yang dapat membunuh ketika menyengat musuhnya.

  7. Ular
 
Ular adalah hewan melata. Ada ular yang berbisa dan adapula ular yang tidak berbisa. Ular berbisa melindungi diri dari musuhnya dengan menggigit musuhnya sambil mengeluarkan bisa.


E. Rantai Makanan Dan Jaring-Jaring Makanan
Jaring – jaring makanan pada suatu ekosistem alam, mesti ada terjadi sebuah hubungan antara lingkungan dan organisme yang hidup di dalamnya. Hubungan yang muncul pada setiap ekosistem alam itu, begitu kompleks dan saling mempengaruhi antara satu sama lainnya.
Pengertian jaring-jaring makanan adalah gabungan dari beberapa rantai makanan yang siklusnya saling berhubungan. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan dalam cakupan yang lebih luas lagi.

Contoh Jaring-jaring Makanan
 




Terdapat beberapa contoh jaring-jaring makanan yang dikelompokkan menurut habitat kehidupannya. Contohnya adalah jaring-jaring makanan untuk habitat tertentu. Terdapat sekitar 13 mahluk hidup yang terdapat dalam sebuah siklus jaring-jaring makanan.
Mahluk hidup tersebut adalah phytoplankton, zoopllankton, udang, ikan, burung camar, rumput laut, kepiting, gurita, pinguin, anjing laut, gajah laut, paus biru, dan paus pembunuh.
Dari 13 contoh mahluk hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa siklus rantai makanan, seperti:
Jaring-jaring makanan dengan produsen phitoplankton:
Rantai Makanan
Rantai makanan sendiri merupakan proses pemindahan energi yang berasal dari satu organisme ke organisme lainnya. Urutan dalam sebuah rantai makanan mempunyai istilah trofik. Berikut ini pengertian dari trofik itu sendiri.
a) Trofik tingkat pertama (produsen) : adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri, contohnya adalah tumbuhan hijau. Keberadaannya tidak bergantung pada ketersediaan makanan, akan tetapi keseimbangan alam.
b) Trofik tingkat ke-2 (konsumen tingkat 1) : adalah organisme yang mendapat makanan secara langsung dengan mengkonsumsi organisme pada tingkat trofik pertama. Trofik tingkat ke-2 ini diisi hewan sejenis herbivora pemakan tumbuhan seperti belalang.
c) Trofik tingkat ke-3 (konsumen tingkat 2) : adalah organisme yang sumber makanannya dari tingkat trofik sebelumnya (trofik 2). Tingkatan ini diisi oleh hewan-hewan karnivora yang masih bisa dimangsa oleh hewan lain, contohnya adalah tikus.
d) Trofik tingkat 4 (konsumen puncak) : adalah organisme yang makanannya bersumber dari trofik sebelumnya dan tidak bisa dimakan lagi oleh organisme lainnya. Trofik tingkat ini terdiri dari hewan-hewan karnivora seperti singa, elang, dan harimau.
e) Pengurai (dekomposer) : adalah mahluk hidup yang tugasnya menguraikan jasad organisme yang sudah mati. Contohnya adalah jamur dan juga bakteri pembusuk.






Contoh Rantai Makanan
 





Berikut ini contoh sederhana dari proses rantai makanan yang terjadi pada sebuah siklus kehidupan.
Ekosistem sungai : tumbuhan air – ikan – bangau – buaya
Ekosistem padang rumput : rumput – rusa – singa – pengurai
Ekosistem hutan : tumbuhan – kelinci – ular – elang – pengurai
Ekosistem laut : phtoplankton – zooplankton –ikan kecil – ikan sedang – ikan besar – pengurai
Ekosistem sawah : padi – tikus – ular – elang – pengurai

F. Contoh Hewan Langka  

1. Orang Utan Sumatera dan Kalimantan

 
Orang utan, baik itu yang hidup di pulau Sumatera atau Kalimantan juga termasuk spesies yang sangat terancam punah. Menurut laporan IUCN, selama 75 tahun terakhir populasi orangutan Sumatera telah mengalami penurunan sebanyak 80%. Dalam kurun waktu 1998 dan 1999, laju kehilangan tersebut dilaporkan mencapai sektar 1000 orangutan per tahun. Sementara itu, pada tahun 2004, ilmuan memperkirakan bahwa total populasi orangutan di Pulau Borneo, baik di wilayah Indonesia maupun Malaysia terdapat sekitar 54 ribu individu. Kebalikan dari orangutan Borneo, orangutan Sumatera mempunyai kantung pipi yang panjang pada orangutan jantan.
2. Harimau Sumatera
 
Mungkin saat ini jumlah populasi Harimau Sumatera tak lebih dari 300 ekor saja, sehingga menurut WWF spesies yang merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis atau hewan langka yang terancam punah (critically endangered). Warna kulit harimau Sumatera merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua. Tubuhnya juga relatif paling kecil dibandingkan semua sub-spesies harimau yang hidup saat ini. Semakin sempitnya luas habitat karena aktivitas pembukaan lahan, membuat mereka semakin terancam punah.

3. Komodo

 
Habitat komodo (Varanus komodoensis) di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka. Habitat utama kadal raksasa ini hanya ada di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Komodo pertama kali didokumentasikan oleh orang Eropa pada tahun 1910. Nama hewan karnivora ini semakin dikenal dunia setelah tahun 1912 Pieter Antonie Ouwens, direktur Museum Zoologi di Buitenzorg (kini Bogor), menerbitkan paper tentang komodo setelah menerima foto dan kulit reptil ini.

4. Burung Jalak Bali

Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912. Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang. Untuk mencegah terjadi ancaman kepunahan yang makin erius, sebagian besar kebun binatang di seluruh dunia menjalankan program penangkaran jalak Bali (Leucopsar rothschildi).

5. Badak Jawa dan Sumatera

Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) juga menjadi perhatian penting bagi pemerintah dan para pecinta lingkungan. Badak sumatera (Sumatran rhino) dan Badak Jawa (Javan rinho) merupakan dua dari 5 spesies badak yang masih mampu bertahan dari kepunahan, selain badak india, badak hitam afrika, dan badak putih afrika..
6. Gajah Sumatera
 
Mungkin saat ini jumlah populasi Harimau Sumatera tak lebih dari 300 ekor saja, sehingga menurut WWF spesies yang merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis atau hewan langka yang terancam punah (critically endangered). Warna kulit harimau Sumatera merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua. Tubuhnya juga relatif paling kecil dibandingkan semua sub-spesies harimau yang hidup saat ini. Semakin sempitnya luas habitat karena aktivitas pembukaan lahan, membuat mereka semakin terancam punah.

G. Cara mencegah kepunahan hewan
1. Pelestarian In Situ adalah pelestarian yang di lakukan pada tempat asli hewan atau tumbuhan tersebut berada. Contoh pelestarian In Situ adalah Suaka Margasatwa, Hutan Lindung, dan Taman Nasional.Suka Margasatwa merupakan kawasan yang melindungi hewan. Hutan Lindung merupakan kawasan yang melindungi tumbuhan. Taman Nasional kawasan yang melindungi hewan dan tumbuhan.
2. Pelestarian Ex Situ adalah pelestarian yang dilakukan di luar tempat tinggal aslinya. Karena hewan dan tumbuhan kehilangan tempat tinggal aslinya. Pelestarian Ex Situ dilakukan sebagai upaya rehabilitasi, penangkaran, dan oembiakan hewan maupun tumbuhan langka. Contoh Kebon Botani, Taman Safari, dan penangkaran.
Upaya lain yang dapat dilakukan untuk melestarikan hewan  langka :
a. Tidak berburu hewan sembarangan
b. Melindungi hewan langka
c. Hewan langka di budidayakan
d. Mencari alternatif pemanfaatan hewan langka dengan menciptakan pengganti berbahan sintetis
H. Manfaan Hewan Bagi Manusia
1. Sumber Pangan
Hewan adalah salah satu sumber makanan utama manusia. Hewan menghasilkan sumber pangan berupa daging, susu, dan telur. Hewan yang biasa dimanfaatkan sebagai sumber pangan manusia adalah sapi, ayam, babi, ikan, bebek, kambing, dll. Namun, ada beberapa manusia yang tidak memakan hewan tertentu (seperti babi dan sapi) dan bahkan ada manusia yang sama sekali tidak memakan pangan yang bersumber dari hewan (vegetarian).

2. Bahan Baku Sandang
Kulit hewan dikenal sebagai bahan baku sandang yang bersifat mewah dan mahal. Karena untuk mendapatkannya harus membudidayakan terlebih dahulu mengingat beberapa hewan yang diambil kulitnya merupakan hewan langka. Selain itu jumlahnya juga langka di pasaran sehingga harganya semakin mahal. Contoh bahan baku sandang dari hewan adalah bulu domba (kain wol), kepompong ulat sutera (kain sutera), dan kulit buaya (bahan baku tas, jaket, dan sepatu).

3. Alat Transportasi
Sebelum ada alat transportasi modern atau yang menggunakan mesin uap, hewan selalu diandalkan untuk mengangkut manusia dan barang-barang. Hewan yang biasa dijadikan alat transportasi adalah kuda, kerbau, gajah, dan unta.

4. Bahan Perhiasan dan Kerajinan
Meskipun saat ini masih kontroversial karena kebanyakan menggunakan hewan langka, namun masih saja ada yang memanfaatkan hewan sebagai bahan baku perhiasan dan kerajinan. Contohnya adalah harimau yang diambil kulitnya, gajah yang diambil gadingnya, burung merak yang diambil bulunya, dan penyu. Namun ada beberapa hewan yang secara legal dapat dimanfaatkan sebagai bahan perhiasan dan kerajinan seperti kerang yang diambil mutiaranya dan kulit sapi atau kerbau yang dijadikan bahan baku kulit wayang.

5. Penghasil Pupuk
Kotoran dan urin hewan merupakan pupuk yang baik bagi tumbuhan. Pupuk yang sering disebut sebagai pupuk kandang ini memiliki keunggulan antara lain lebih ramah lingkungan dan baik digunakan dalam jangka panjang. Bahkan ada yang mengintegrasikan peternakan sapi dan pertanian.

6. Sebagai Bahan Obat
Dari masa sebelum ada obat kimia hingga saat ini, hewan menjadi salah satu bahan bakunya. Lemak hewan juga dijadikan media sintesis zat kimia untuk bahan baku obat. Ada juga yang menggunakan hewan sebagai obat-obatan alami seperti minyak ikan, bisa ular, madu, dan cacing tanah.

















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa setiap hewan memiliki taksonomi yang berbeda-beda, bagian tubuh dan fungsi yang berbeda setiap hewan.
Berdasarkan klasifikasinya hewan dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu hewan Vertebrata atau yang memiliki tulang belakang dan hewan Invertebrata atau yang tidak memiliki tulang belakang. Masing-masing hewan juga punya cara sendiri untuk mempertahankan dirinya dari bahaya musuh.
Dan banyak hewan langka di Indonesia yang populasi nya hampir punah. Jadi diperlukan cara untuk mencegah kepunahan hewan langka dengan cara :
a. Tidak berburu hewan sembarangan
b. Melindungi hewan langka
c. Hewan langka di budidayakan
Hewan juga bermanfaat bagi manusia contohnya untuk bahan pangan, sandang, transportasi, kerajinan, penghasil pupuk, dan sebagai bahan obat-obatan.

B. Saran
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa hewan sangat berguna bagi manusia. Namunhewan juga dapat hilang dan musnah secara begitu saja karena ulah manusia yaitu memburunya secara liar. Maka dari itu kita sebagai manusia yang budiman seharusnya dapat menjaga baik baik hidup ini dengan cara tidak memburu hewan secara liar.




























DAFTAR PUSTAKA

1. https://noorfaatih.wordpress.com/2011/09/24/taksonomi-hewan/ (Di akses pada tanggal 14 Desember 2017)
4. http://materiipa.com/cara-hewan-melindungi-diri (Di akses pada yanggal 14 Desember 2017)
5. https://jempolkaki.com/rantai-makanan/ (Di akses pada tanggal 14 Desember 2017)
6. https://www.diedit.com/hewan-langka-indonesia/ (Di akses pada tanggal 14 Desember 2017)
7. https://sakahayati.wordpress.com/fashion/mencegah-kepunahan-hewan (Di akses pada tanggal 14 Desember 2017)










Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah ipa bumi dan tata surya